Laman Kami

Tuesday, October 24, 2017

Kelihatan gampang, tapi ternyata sulit

Kelihatan gampang, tapi ternyata sulit
 (karya: Rafiud Sudrajat, S.Sos)


Sumber Foto : http://kakakpintar.com/kaidah-penggunaan-tanda-tanya-di-bahasa-inggris/

Halo kid’s bloger zaman now, jumpa lagi nih dengan saya. Kali ini kita bakal membahas mengenai hal-hal yang kelihatannya mudah, tapi ternyata sulit dilakukan. Penasaran? tanpa berlama-lama lagi, yu mari dicek.

1. Menjahit pake mesin jahit.


 Siapa sih yang gak pernah lihat tukang jahit? Pasti semuanya pernah. Tukang jahit baju, celana, tas, atau tukang jahit hati yang terluka karena masih belum bisa move on dari para mantan, hehehe. Nah kalo kita perhatikan, kadang kita menganggap bahwa pekerjaan menjahit adalah hal yang sederhana. Tinggal duduk, terus mulai dah menjahit pake mesin. Modalnya cuma benang, jarum, gunting, dan mesin jahit terus goyang-goyang kaki sambil duduk. Tapi, ternyata itu gak semudah yang kita bayangin, kita mesti menguasai tekhnik menjahitnya dulu, dan mesti hati-hati dengan jarumnya. Sebab kalo gak hati-hati, jari bisa ketusuk jarum. Bukan itu aja, kita juga harus menahan pegal pas duduk. Semoga aja para tukang jahit gak kena ambeien atau encok yah

2. Bernyanyi


Semua orang sepakat bahwa menyanyi adalah hal yang menyenangkan, sebab mampu membuat kita melupakan sejenak masalah. Entah masalah dengan lingkungan kerja, pergaulan, atau skripsi yang gak kelar-kelar. Tapi tunggu dulu, bernyanyi juga harus ada aturannya, kayak misalnya intonasi suara, pengaturan nafas, kesesuaian dengan nada yang dimainkan,tinggi rendahnya nada,  serta suara yang oke. Jika kita tidak mengikuti aturan yang ada, maka hasilnya bernyanyi malah jadi gak asik dan bikin orang yang mendengar malah terganggu.

3. Bertemu dosen pembimbing skripsi


Bagi yang pernah kuliah, atau saat ini masih bermesraan membangun cinta dengan makhluk bernama skripsi, pasti tahu sendiri dong gimana sulitnya  hal yang satu ini. Penulis juga merasakannya dahulu. Gak segampang seperti yang dibayangkan. Kita udah semangat mau ketemu dosen untuk bimbingan, eh tiba-tiba kadang dosennya mendadak gak bisa ketemu dengan beragam alasan. Mengingkari perjanjian yang sudah disepakati sebelumnya.  Bisa dibilang kita jadi korban PHP dosen. Singkat kata, dosen pembimbing di masa-masa ini diibaratkan seperti Avatar the legend of Aang, saat dibutuhkan, dia menghilang. 

4. Menghapus history chat sama gebetan


Sederhana memang kelihatannya, tapi percaya deh, ini tuh bagi sebagian orang sulit dilakukan. Berat banget mau menghapus atau membersihkan riwayat chat sama gebetan. Ada yang bilang banyak kenangannya, sayang mau dihapus atau bahkan  karena mau pamer ke temen-temen biar jadi bukti  kalo kita bentar lagi  pensiun dari jomblo karena sudah punya gebetan. 

5. Mengartikan perkataan cewek


Cewek memang salah satu makhluk indah tapi unik. Saking uniknya mereka, sampe kata-kata mereka pun juga unik dan sulit untuk dimengerti maksudnya bagi sebagian cowok, seperti kalimat: “aku gak apa-apa’,” terserah, kamu tuh gak peka, dan sederet kata lainnya yang masih menjadi misteri.


Mungkin buat sekarang hanya itu aja yang dapat saya sampaikan. Lebih dan kurangnya mohon maaf, sampai jumpa di artikel lainnya. Instagram:rafiud_21sudrajat. 


         

Friday, October 20, 2017

3 Kata Terlarang Untuk Mahasiswa Tingkat Akhir

3 Kata Terlarang Untuk Mahasiswa Tingkat Akhir
(oleh Rafi Adly, S.sos)



Assalamu'alaykum sahabat bloger.

Ada yang pernah liburan ke Pantai Selatan? Pasti temen-temen udah gak asing lagi ni sama yang namanya Pantai selatan atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pelabuhan Ratu. Ya, Pelabuhan Ratu adalah salah satu Destinasi Wisata penduduk Indonesia, selain dikenal dengan keindahan pantainya Pantai Selatan juga terkenal dengan segudang mitos-mitosnya. Mulai dari Sosok Makhluk Astral Ratu Roro Kidul yang sampai sekarang masih diyakini keberadaanya oleh masyarakat setempat sampai larangan berkata sompral bagi pengunjung pantai yang masih mau selamat dari ganggun sosok penunggu Pantai Selatan.

Berbagai macam cerita nyata tentang akibat berkata sompral di Pantai Selatan berseliweran ditengah-tengah masyarakat. Hal ini semakin menambah kuat tentang mitos Larangan Berkata Sompral di Pantai Selatan. Sahabat Bloger, Ternyata larangan berkata sompral (sembarang) juga bukan hanya berlaku di Pantai Selatan, ini juga bisa berlaku dilingkungan kampus, terutama untuk Mahasiswa Tingkat Akhir.

Kata-kata ini emang bener terlarang banget sahabat bloger, yang kalo salah ucap di waktu dan tempat yang tidak tepat itu bisa merubah suasana tongkrongan yang tadi nya asik jadi jangkrik dan yang tadinya seru penuh canda dan tawa seketika itu berubah jadi suasana horor yang menakutkan 😀. Langsung aja, berikut adalah kata terlarang untuk Mahasiswa Tingkat Akhir.

1. Skripsi


Biar cuman satu kata, kata ini bener-bener jadi momok yang menakutkan bagi Mahasiswa Tingkat Akhir. Apalagi yang punya sederet kasus di kuliahnya, mulai dari permasahalan nilai, absent yang kurang dari kontrak belajar sampai permasalahan berburu Dosen Pembimbing yang rasanya lebih sulit dari pada para pemburu Hantu.

2. Kapan Lulus/Wisuda?


Kata-kata terlarang yang kedua adalah gabungan dari dua kata yang apabila digabungkan itu membentuk kalimat tanya yang bunyinya,"Kapan Lulus? (Jleb). Paduan dua kata yang membentuk kalimat tanya itu adalah kalimat terlarang yang di Ucapkan untuk Mahasiswa Tingkat Akhir.

Apalagi, kalimat pertanyaan Indah itu terlontar halus dari mulut adik kelas kita, saat kita yang belum lulus sedang ikut memeriahkan acara wisuda teman kelas kita, tiba-tiba ada pertanyaan nyeletuk muncul," Kapan Lulus?. Rasanya tuh seperti pengen berubah kaya Naruto yang bisa jadi Srigala Ekor Sembilan. 😡

3. Kapan Nikah?


Paduan dua kata ini memang tidak sesadis dari kata "Skripsi dan Kapan Lulus" tapi cukup memberikan sedikit rasa sakit yang tak berdarah. Mengingat di usia lanjut sebagai Mahasiswa Tingkat Akhir biasanya temen-teman SMA dan Teman kelas Kuliah tuh udah mulai banyak yang "Sold Out". Akibatnya kaum Jomblowers yang gak tahu apa-apa dan gak terlibat akan Sold Out-nya sebagian sahabatnya jadi kena imbasnya.

Nah, Itu lah ke- 3 Kata Terlarang yang di Ucapkan ke Mahasiswa Tingkat Akhir Versi rafiadly.blogspot. Mudah-mudahan dari tulisan ini kita bisa lebih bijak dalam menggunakan lisan agar tongkrongan tetap seru dan asik, karena ada pepatah bilang "Mulut mu adalah Harimau mu". Sekian dan terimkasih.

Find Us on Instagram @rafiadly29 | Wassalamu;alaykum

Wednesday, October 18, 2017

7 Tips Menyelesaikan Skripsi | Ampuh

7 Tips Menyelesaikan Skripsi | Ampuh
(oleh: Rafi Adly S.sos)

Salam Bloger!. Apa kabar Mahasiswa Tingkat Akhir? Atau apa kabar Mahasiswa Baru yang masih fresh dan udah penasaran aja sama yang namanya makhluk “SKRIPSI”?. Buat kalian MABA alias mahasiswa baru kayanya kalian perlu kenal dulu ni sama makhluk yang satu ini (Skripsi), sebelum kalian kenal sama kakak kelas Targetan kalian (hehe) dan wabil Khusus buat mahasiswa Tingkat Akhir yang udah di ujung tanduk masa kuliahnya, wajib banget untuk ta’aruf dan meminang makhluk Skripsi ini kalo temen-temen emang pengen banget merayakan resepsi wisudanya nanti. Apalagi yang udah ditunggu sama si pujaan hati, hehe.

Entah stigma dari tahun kapan makhluk sejenis “SKRIPSI” ini menjadi momok yang beraura negatif dan selalu jadi buah bibir dikalangan Mahasiswa Tingkat Akhir. Sekumpulan persepsi negetif tentang makhluk Skripsi ini terdoktrin di sebagian kalangan Mahasiswa. Mulai dari kata; Ribet, Capek, Pusingin, gak penting, dan sejuta kata-kata negatif lainnya tentang Skripsi.

Tapi tenang sahabat bloger, penulis gak akan membahas tentang kehororan makhluk satu ini. Penulis akan sedikit bebagi tentang resep, tips dan trik agar Skripsi temen-temen berubah menjadi Skripsweet.

1. Niat


Buat temen-temen yang lagi hilang arah atau terhipnotis dengan indahnya dunia mahasiswa sehingga lupa sama tujuan awal kuliah. Kayaknya temen-temen perlu berhenti sejenak dari rutinitasnya dan menyediakan sedikit waktu untuk merefresh niat temen-temen agar kembali fresh.

Inget kembali masa-masa perjuangan temen-temen untuk bisa kuliah dan inget juga pengorbanan kedua orang tua yang udah bela-belain anak-anaknya agar bisa kuliah serta keluarga yang udah menanti kelulusan temen-temen. Dan yang gak kalah penting inget akan masa depan temen-temen yang udah siap menanti dan menantang kita untuk lebih menjelajahinya dengan keseruan baru.

2. Temui Dosen Pembimbing


Bila masalah niat sudah selesai, segera datengi Dosen Pembimbing dengan aura baru yang lebih fresh dan semangat. Tak perlu khawatir jika kita belum memiliki bahan untuk bimbingan, datengi aja dan konsultasikan segalanya yang menjadi unek-unek dan kendala kita dalam proses menyelesaikan skripsi.

Selain itu bangunlah persepsi positif terhadap dosen pembimbing, buang dulu prasangka negatif tentang dosen pembimbing karena itu yang akan mengganggu kita dalam bimbingan serta ciptakanlah setiap pertemuan itu dengan antusias dan rasa rendah hati sebagai seorang murid, karena bila kita terlalu over dan keras kepala itu juga yang menjadi salah satu penyebab lamanya proses bimbingan. Semangat Bimbingan !!!


3. Temukan Masalah


Masalah? Kayanya pada baper ni kalo dengar kata “Masalah”, yang pasti masalah ini bukan cerita tentang mantan yang udah Nikah sama orang lain bukan juga tentang jomblo-jomblo yang belum nemuin pasangannya, dan bukan juga soal kantong tipis dan gorengan yang menjadi lauk utama karena menipisnya kiriman di akhir bulan. No!, bukan itu. Masalah yang dimaksud disini adalah masalah Ilmiah. hehe

Ada sedikit tips cara aman dalam menentukan masalah, yang Pertama carilah masalah yang kira-kira sesuai dengan kemampuan kita. Kedua carilah masalah yang mudah dalam memperoleh dan mengolah datanya. Dan yang Ketiga carilah masalah yang mudah untuk diakses, disarankan agar deket dengan lingkungan tempat tinggal kita. Terakhir yang keempat, carilah masalah yang teorinya kita kuasai agar lebih memudahkan kita dalam membedah masalah dalam skripsi kita.


4. Bacalah Skripsi Terdahulu


Tips yang keempat adalah bacalah beberapa skripsi terdahulu yang sesuai dengan masalah skripsi kita. Karena skripsi terdahulu berguna banget buat gambaran kedepan kita dalam menyusun BAB/BAB sebuah skripsi. Tips membacanya fokuskan pencarian pada teori yang dipakai, rumusan masalah, dan kerangka penulisan pada BAB V.

Trik ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi) ini gak ada salahnya digunakan dalam menyusun skripsi, meniru dalam arti memahami pola penulisannya dan  memodifikasinya sesuai dengan gaya bahasa dan permasalahan skripsi kita dan itu juga selama tidak melanggar kode etik penulisan skripsi ya. Intinya Skripsi terdahulu itu ibarat Biografi orang sukses, Semakin banyak kita mengetahuinya semakin banyak inspirasi-inpirasi baru yang kita peroleh. #ea hehe


5. Mulailah melakukan Penelitian terhadap Masalah


Setelah mendapatkan gambaran dari dosen pembimbing dan skripsi penelitian terdahulu, maka langkah selanjutnya mulailah melakukan penelitian terhadap masalah skripsi kita. Tapi sebelum melakukannya buatlah terlebih dahulu pedoman wawancara yang nantinya akan menjadi landasan dan acuan sebuah penelitian. Pedowan wawancara sangat berguna banget agar penelitian kita terarah dan tertarget.


6. Mulailah menulisnya


Setelah data terkumpul dan diolah dengan baik, maka mulailah menulis dan merangkai hasil observasi kita menjadi susunan-susunan kalimat. Agar menciptakan suasana menulis yang nyaman lakukan lah ditempat-tempat yang nyaman, seperti kosan, perpus, taman kampus dan lain sebagainya. Buatlah suasana senyaman mungkin atau bisa juga sambil mendengarkan musik-musik yang kita sukai, tapi jangan musik yang bikin kita baper ya, nanti bukan ketikan skripsi yang kita tulis, malah jadi ajang update status karena baper sama musiknya. >.<


7. Istiqomah


Nah ini yang gak kalah penting, Istiqomah atau bahasa kitanya konsisten pada jalan yang benar. Karena 99% kegagalan itu disebabkan rasa putus asa atau tidak konsiten. Maka untuk mencapai finish lakukan lah sampai finish, karena yang menang dalam kehidupan itu bukan soal siapa yang lebih dahulu sampai finish tapi soal seberapa kuat ikhtiar kita untuk mencapai finish, pastinya dengan cara yang benar ya.

Mungkin itu aja kali ya sahabat bloger tips menulis skripsi dari saya, mudah-mudahan tulisan ini bisa memberikan inspirisai dan insights tersendiri buat temen-temen dan jangan lupa abadikan setiap momen agar skripsi terasa skripsweet. Pokoknya tetap semangat, masa depan menanti anda, Bravo !!

"Apa yang udah kita mulai, Maka wajib untuk diselesaikan, soal hasil biar Tangan-Nya yang berkuasa"


Jangan lupa Follow IG kita di @rafiadly29 | Terimakasih.

Tuesday, October 3, 2017

Sang Inspirator; Asma Binti Yazid

Sang Inspirator; Asma Binti Yazid
(Catatan Sejarah Kiprah Pendahulu Islam)

Dia adalah seorang ahli hadist dan orator yang ulung, berani menyampaikan kebenaran dengan lantang, hingga gema suaranya mampu menggetarkan SEMANGAT yang menggebu- gebu pada setiap insan yang mendengarnya. Bahkan julukan demi julukan di raihnya "RAJA MIMBAR WANITA" dan "JURU BICARA WANITA" sederet predikat yang menghiasi namanya. Tidak cukup sampai disitu, bahkan keinginan jihadnya telah terpaut kokoh di dalam hatinya. 

Sang Inspirator

SEMANGAT yang tinggi untuk menyiarkan syiar syiar islam pun dibuktikan pada jihadnya diperang yarmuk. Dengan SEMANGAT juang yang tinggi ia tak segan- segan merelakan Dirinya syahid di jalan-Nya, bahkan ia juga pun tak segan- segan MEMUKUL prajurit muslim yang lari kebelakang agar kembali maju dalam medan peperangan dengan tongkat dan batu krikil yang ada pada genggamannya. Gema "TAKBIR" terus membahana bagaikan api yang berkobar di musim kemarau.

Perang pun semakin sengit, di keadaan yang genting naluri ksatrianya berada dititik kulminasi SEMANGAT jihadnya pun tak dapat dibendung lagi, hingga ia melupakan kodratnya sebagai wanita. Yang ia ingat bahwa dirinya adalah seorang "MUSLIM" yang mempunyai kewajiban yang sama untuk membela Agamanya. Seketika itu ia MENCABUT patok kemah yang berada di depannya lalu ia Berlari dan menceburkan dirinya pada medang perang. Dan ia pun terus berperang bagaikan seorang ksatria yang memegan pedang meskipun sebenarnya ia sadar bahwa itu bukanlan pedang melainkan hanya sebuah "kayu" yang di ambilnya dari patokan kemah. Dan ketika akal sudah tak mampu merasionalkan maka pertolongan Allah pun datang. dengan patok kemahnya ia pun "BERHASIL" membunuh 9 (SEMBILAN) tentara romawi meskipun luka dan darah membasahi sekujur tubuhnya. karena ia tahu bukan Alat lah yang menjadi sumber kekuatan dan kemenangannya MELAINKAN Allah swt lah yang menjadi sumber kekuatannya sekaligus penentu "KEMENANGANYA".

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. TIADA yang dapat MEMBERI syafa’at di sisi Allah TANPA izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah "MAHA TINGGI" lagi "MAHA BESAR.” (QS. Al Baqarah: 255)

Itulah kisah dari seorang Asma bin Yazid bin Sakan bin Rafi' (Asma') seorang mujahidah sekaligus motivator islam. semoga kisah ini bisa menginspirasi kita. Amiin...

Oleh Rafi Adly | Instagram rafiadly29


Atas Nama Kesucian Ideologi Pancasila (Opini Kritis Dan Empiris Polemik Perppu Ormas 2017)

Atas Nama Kesucian Ideologi Pancasila
(Opini Kritis Dan Empiris Polemik Perppu Ormas 2017)

Atas nama kesucian Pancasila

Pancasila yang telah disepakati menjadi ideologi bangsa Indonesia merupakan nilai-nilai yang harus diimani oleh segenap masyarakat yang mengaku bagian dari bumi pertiwi. Bukan tanpa alasan! Pancasila merupakan kumpulan dari berbagai macam hipotesis ideologi yang disintesiskan menjadi satu bangunan universal yang terdiri dari lima poin luhur. Begitu tingginya universalitas pada bangunan Pancasila sehingga membuat bentuk pengamalan Pancasila dapat dilakukan dengan beragam cara. Pancasilapun merupakan salah satu stimulus pemicu gerakan pemikiran masyarakat yang dinamis. Semua gerakan pemikiran “yang matang” selalu berujung pada institusionalisasi bentuk gerakan dengan mendirikan suatu lembaga (ormas/komunitas) yang menjadi manifestasi dari pemikiran suatu kelompok masyarakat yang memiliki pandangan yang sama.


Alih-alih ingin terlihat menjadi garda terdepan dalam melindungi ideologi bangsa, Pemerintah dengan gaya bebas meluncurkan Perppu baru yang mengekang gerak masyarakat yang demokratis. Pemerintah yang seharusnya menjadi jembatan dalam menciptakan masyarakat adil dan makmur atas rahmat tuhan yang maha Esa malah menjadi benalu yang memiliki otoritas tak terbatas. Pemerintah menjadi pemisah struktur masyarakat. Ia telah kehilangan sentuhan dan perasaan kemanusiannya. Kini masyarakat tidak mampu melakukan kritik kepada Pemerintah atas situasi yang terjadi di masa kini kerena kehilangan lembaga formalnya. Pemerintah tidak lagi mampu membimbing masyarakat ke arah tujuan yang seharusnya dituju dengan menjelaskan unsur-unsur yang krusial bagi pengembangan potensi bangsa. Pemerintah tidak lagi memiliki keprihatinan atas nasib masyarakat yang miskin dan bodoh yang tidak mampu memikirkan nasibnya sendiri serta mencapai kehidupan yang ideal. Jika Pemerintah tidak sanggup menjalankan tugasnya sendiri, maka siapa lagi yang bisa membantu Pemerintah dari luar lembaga kepemerintahan selain masyarakat dengan ormasnya.


Berbagai alibi dilontarkan oleh Pemerintah. Alasan fundamental dibentukanya Perppu Ormas 2017 (Peraturan Pemerintah Penganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan atas UU No 17/2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan) adalah lamanya proses yang harus dilalui jika mengikuti Undang-Undang Ormas yang lama. Tentu saja, alibi klasik ini tidak dapat diterima oleh manusia yang masih dianugerahi tuhan untuk berfikir. Pasalnya, jika itu yang menjadi alasan utama, ormas yang menjadi objek dari Perppu tersebut harus melalui proses yang panjang jika ingin menggugat balik. Ini merupakan bentuk ketidakadilan hukum yang nyata. Terbukti! Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) hanya melalui proses satu minggu tanpa dialog dan proses pengadilan, Rabu 19 Juli 2017 Pemerintah dengan sepihak mencabut status badan hukum Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Sedangkan dalam proses pembelaan, Hizbut Tahrir Indonesia harus melalui proses panjang hingga waktu yang tak bisa dipastikan. 


Hizbut Tahrir Indonesia yang namanya sangat dikenal akhir-akhir ini memang nampak terlihat memiliki konsep kepemimpinan yang berbeda dengan sudut pandang ormas Indonesia pada umumnya. Namun bila ditelisik lebih jauh, konsep kepemimpinan Hizbut Tahrir Indonesia adalah konsep kepemimpinan peninggalan ulama muslim terdahulu. Dengan kata lain, konsep Hizbut Tahrir Indonesia adalah konsep dari suatu penafsiran Agama Islam itu sendiri yang sudah tentu tidak bertentangan dengan Pancasila. Toh, selama kiprahnya di Indonesia yang dimulai pada tahun 1980-an hingga saat ini, HTI tidak pernah melakukan demonstrasi anarkis, pemboikotan, kudeta, dan konfrontasi terhadap Pemerintah, bahkan HTI pernah mendapat piagam penghargaan sebagai demonstrasi paling tertib oleh Kapolda Metro Jaya. Lalu, dimana letak kondisi genting dan mengancam yang menjadi alasan dasar atas lahirnya Perppu.


Sekarang coba kita reverse logika berfikir kita. Katakan saja HTI adalah ormas yang anti Pancasila dan pengadilan memutuskan untuk menolak gugatan HTI meskipun banyak masyarakat yang mendukung HTI. Ormas HTI saja yang sudah menjadi organisasi trans-nasioanal tidak dapat mempertahankan organisasinya hanya karena dituduh anti-Pancasila apalagi ormas-ormas dakwah kecil yang tidak memiliki sumber kekuatan yang besar. Maka bisa kita bayangkan dikemudian hari, Pemerintah bisa dengan seenaknya membubarkan suatu organisasi hanya karena dituduh anti-pancasila. Jangan heran jika dikatakan bahwa Perppu ormas ini bukan dirancang untuk melenyapkan ormas anti-pancasila melainkan untuk melenyapkan ormas yang tidak setuju dengan kebijakan Pemerintah. Akibatnya, Pemerintah dapat melakukan kesewenang-wenangan atas nama Pancasila dan keadilan dengan hukum yang sah. Sejarah mencatat bahwa setiap rezim memiliki tafsir eksklusif tersendiri tentang Pancasila. Setiap rezim mengaku dirinyalah yang Pancasilais. Perppu sangat dikhawatirkan hanya menjadi alat bagi para penguasa untuk menghabisi lawan “politiknya” dengan dalih melindungi kesucian Pancasila.


Selain itu, langkah Pemerintah dengan mengeluarkan Perppu Ormas 2017 sama saja mencederai budaya asli bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi musyawarah. Tanpa dialog dan sikap elegan, Pemerintah justru menampilkan wajah “Premanisme kaum Elit” dengan memukul dan menghabisi siapa saja yang dianggap atau dituduh anti-Pancasila menurut tafsir eksklusifnya. Sikap ini yang menimbulkan rasa diskriminasi terhadap Ormas Islam sehingga muncul opini yang terus berkembang pada masyarakat bahwa Pemerintah masa kini merupakan rezim anti-Islam. Coba sekarang kita bandingkan. Komunitas Lesbian, Guy, Biseksual, Transgender, Interseksual, dan Queer (LGBTIQ) yang jelas berntentangan dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dan menyimpang dari lima butir Pancasila serta mengancam moral anak bangsa justru mendapat ruang dialog dan rangkulan dari Pemerintah bahkan mendapatkan penghargaan Tasrif Award dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) pada tahun 2016 yang juga dihadiri oleh Menteri Agama.


Sebenarnya yang menjadi inti permasalahan bukanlah Perppu Ormasnya. Perppu Ormas hanyalah sebagai “icon” dari bentuk kedzaliman dan ketidakadilan yang dilindungi hukum dari suatu rezim. Polemik Perppu Ormas merupakan sebuah realitas agar masyarakat sadar bahwa hak mereka dalam berbangsa dan bernegara telah dirampas oleh permainan pihak yang memiliki otoritas. Jika ini dibiarkan, kesewenang-wenangan dalam bentuk lain pasti akan terjadi. Ini merupakan contoh kecil bahwa Pemerintah hanya memprioritaskan kepentingan sekelompok orang licik dan meninggalkan penduduknya dalam kebodohan dan kemeralatan. Atas nama wibawa otoritas, memerangi radikalisme, dan hak asasi manusia, Pemerintah dapat membubarkan suatu Organisasi Kemasyarakatan yang positif dan konstruktif. Akhirnya Pemerintah Tirani berlindung dibalik keselamatan publik (public safety), ketertiban publik (public order), kesehatan publik (public heatlth), moral publik (public morals), serta pelindungan hak dan kebebasan (rights and freedom).


Sebagai penutup dari catatan kecil ini, penulis tidak bermaksud untuk menjadi pihak yang memperkeruh suasana. Jika terdapat kata-kata yang terlihat tendensius, mohon untuk dipahami dan direnungi kembali bahwa penulis hanya bermaksud memberikan pencerahan kecil kepada sesama makhluk tuhan. Memang masih banyak permasalahan yang lebih penting untuk dibahas seperti melonjaknya hutang Indonesia, kekurangan air di berbagai pelosok desa, tingginya tingkat kriminal pada pelajar, dan kebijakan Pemerintah yang “absurd” lainnya. Keterbatasan wawasan yang dimiliki oleh penulis membuat penulis hanya mampu beropini tentang persoalan yang menjadi judul dari tulisan ini. Mohon dimaklumi jika ditemukan kalimat-kalimat yang terlalu elementer. Ini semua merupakan gambaran dari opini yang berkembang di sebagian masyarakat terutama pemuda. May God speed!

Oleh : Zakiyulfikri Ali dan Rafi Adly (Aktifis UIN SGD Bandung)
IG : @zaky @rafiadly29


Jasa NIB Perorangan Jakarta | 081394494132

 Jasa NIB Perorangan Jakarta | 081394494132 Assalamu'alaykum, Hallo sobat milenial, gak kerasa ya sudah 11 bulan lamanya kita hidup di e...