Sang Inspirator; Asma Binti Yazid
(Catatan Sejarah Kiprah Pendahulu
Islam)
Dia adalah seorang ahli hadist dan orator
yang ulung, berani menyampaikan kebenaran dengan lantang, hingga gema suaranya
mampu menggetarkan SEMANGAT yang menggebu- gebu pada setiap insan yang
mendengarnya. Bahkan julukan demi julukan di raihnya "RAJA MIMBAR
WANITA" dan "JURU BICARA WANITA" sederet predikat yang menghiasi
namanya. Tidak cukup sampai disitu, bahkan keinginan jihadnya telah
terpaut kokoh di dalam hatinya.
SEMANGAT yang tinggi untuk menyiarkan syiar syiar islam pun dibuktikan pada jihadnya diperang yarmuk. Dengan SEMANGAT juang yang tinggi ia tak segan- segan merelakan Dirinya syahid di jalan-Nya, bahkan ia juga pun tak segan- segan MEMUKUL prajurit muslim yang lari kebelakang agar kembali maju dalam medan peperangan dengan tongkat dan batu krikil yang ada pada genggamannya. Gema "TAKBIR" terus membahana bagaikan api yang berkobar di musim kemarau.
Perang pun semakin sengit, di keadaan yang genting naluri ksatrianya berada dititik kulminasi SEMANGAT jihadnya pun tak dapat dibendung lagi, hingga ia melupakan kodratnya sebagai wanita. Yang ia ingat bahwa dirinya adalah seorang "MUSLIM" yang mempunyai kewajiban yang sama untuk membela Agamanya. Seketika itu ia MENCABUT patok kemah yang berada di depannya lalu ia Berlari dan menceburkan dirinya pada medang perang. Dan ia pun terus berperang bagaikan seorang ksatria yang memegan pedang meskipun sebenarnya ia sadar bahwa itu bukanlan pedang melainkan hanya sebuah "kayu" yang di ambilnya dari patokan kemah. Dan ketika akal sudah tak mampu merasionalkan maka pertolongan Allah pun datang. dengan patok kemahnya ia pun "BERHASIL" membunuh 9 (SEMBILAN) tentara romawi meskipun luka dan darah membasahi sekujur tubuhnya. karena ia tahu bukan Alat lah yang menjadi sumber kekuatan dan kemenangannya MELAINKAN Allah swt lah yang menjadi sumber kekuatannya sekaligus penentu "KEMENANGANYA".
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. TIADA yang dapat MEMBERI syafa’at di sisi Allah TANPA izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah "MAHA TINGGI" lagi "MAHA BESAR.” (QS. Al Baqarah: 255)
Itulah kisah dari seorang Asma bin Yazid bin Sakan bin Rafi' (Asma') seorang mujahidah sekaligus motivator islam. semoga kisah ini bisa menginspirasi kita. Amiin...
Oleh Rafi Adly | Instagram rafiadly29
No comments:
Post a Comment